SMA 2 KARIMUN MENUJU UJIAN NASIONAL

Ujian nasional merupakan suatu hal mutlak yang menentukan , predikat dan kelulusan para siswa dan siswi yang tentunya dengan terlebih dahulu mengikuti suatu proses persaingan ketat dalam menjawab berbagai macam tantangan soal, yang terdapat pada masing - masing paket soal yang berbeda .

Seputar Tekologi Perkomputeran SMA NEGERI 2 KARIMUN

Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri.

Improvisasi Dan Kekeluargaan SMA NEGERI 2 KARIMUN

Suatu pengimrovisasian dalam hal berpendapat dan mewujudkan suatu misi serta visi mulia sangatlah di butuhkan oleh masing - masing siswa dan siswi di SMA NEGERI 2 KARIMUN . Jalinan moralitas dan estetika yang luwes dan toleransi akan semakin memperindah hubungan dan harmononisasi yang kompleks dan erat anatara para siswa dan pengajar .

Warna - Warni SMA 2 KARIMUN

Susunan warna pelangi merupakan suatu untaian fenomena alam menakjuakan yang di hasilkan oleh sebuah efek sinar yang transfaran . Hal ini sama dengan keberagamannya SMA NEGERI 2 KARIMUN yang selalu menghormati perbedaan dan terus membudidayakan toleransi dan alkulturasi dalam bersikap dan bertindak .

SEKILAS PRESTASI SISWA SMA 2 KARIMUN

Mulya Pudji Lestari, kini masih tercatat sebagai siswi SMAN 2 Karimun. Sejak duduk di bangku kelas I hingga kelas III, ranking I tidak pernah terlepas dari genggamannya. Bahkan Mulya Pudji Lestari mencatatkan dirinya sebagai pemegang juara umum I di SMAN 2 Karimun.

Wednesday 20 November 2013

Enam Siswa Ikut Paskibra Provinsi Kepri





Dua Diantaranya ke Istana Negara
KARiMUN - Sebanyak enam orang siswa dari Kabupaten Karimun dikirim ke Provinsi Kepri untuk mengikuti pelatihan Pasukan Kibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Dua orang diantaranya bakal dikirim ke Jakarta dalam pengibaran bendera pusaka saat HUT RI ke 66 pada 17 Agustus di Istana Presiden. Adapun enam siswa tersebut diantaranya adalah,  Siska Junianti dari SMAN 2 Karimun, Rika Azrianti dari SMAN 4 Tanjung Batu, Ario Dwiva Syahputra dari SMAN 4 (binaan) Karimun, Shela Nursanti  dari SMAN 1 Tanjung Batu. Keempat orang ini merupakan perwakilan yang akan dikirim ke Provinsi Kepri.

Sedangkan Adi Hasman yang berasal dari SMAN 3 Tanjung Batu, bakal dikirim ke Jakarta untuk mengikuti pengibaran bendera pusaka di istana negara pada 17 Agustus mendatang, sebagai cadangan yaitu Irmayana dari SMAN 2 Karimun.

Wakil Bupati Karimun H. Aunur Rafiq mengatakan, selama mengemban tugas bagi negara dan bangsa, jadikan hal itu sebgai motivasi. Dan hendaknya dapat dijadikan dorongan serta motivasi bagi adik kelas, sehingga dapat diikuti pada HUT RI 2012 mendatang.

"Selama di tempat orang, tolong jaga nama baik Karimun. Jangan berbuat hal-hal yang tidak diinginkan," pesan Rafiq di rumah dinas Bupati Karimun, Jum'at (29/7).

Dalam kesempatan itu pula Rafiq mengaku bangga. Pasalnya untuk tahun ini Karimun dapat mengirimkan siswanya ke istana negara dalam pengibaran bendera pusaka. "Ini pertama kalinya kita mengirimkan siswa ke Jakarta. Mudah-mudahan, banyak pelajaran yang dapat diambil oleh para siswa," kata Rafiq.

Rafiq juga mengatakan, beruntunglah siswa yang terpilih mengikuti paskibraka. Karena proses seleksi untuk ikut dalam paskibraka cukup ketat, sehingga bagi siswa terpilih memang betul-betul memiliki kemampuan untuk mengemban tugas negara tersebut.

Keberangkatan enam orang siswa tersebut, didampingi oleh pelatih Paskibraka di Karimun yakni, Islamiyah dari TNI AL. Menurut jadwal, akan kembali lagi ke Bumi Berazam pada 21 Agustus mendatang. (gan)

Pramuka Karimun Ikuti Pelayaran Nusantara





KARIMUN (HK) - Sebanyak 24 orang anggota Pramuka Karimun dan pembina yang tergabung dalam Saka Bahari Lanal Tanjungbalai Karimun mengikuti pelayaran lingkar nusantara II. 
Pelayaran tersebut dimulai dari Jakarta-Tegal-Surabaya-Bali-Lombok dan kembali ke Jakarta menggunakan KRI mulai dari Senin (11/2) hingga Kamis (28/1).

Kontingen Saka Bahari Lanal Tanjungbalai Karimun tersebut dipimpin Kapten Laut (P) Nabil, dua orang pembina putra dan satu orang pembina puteri, peserta terdiri dari SMA 1, SMA 2 dan SMA 3. Selain itu, juga SMK Yaspika, SMA Maha Bodhi, SMK Vidya Sasana dan karyawan SDN 02 Karimun.

Pelepasan anggota Saka Bahari tersebut dilaksanakan dalam suatu upacara di lapangan Makolanal Tanjungbalai Karimun, Selasa (5/2), dipimpin  Kepala Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) Kabupaten Karimun Kakak Nurdin Basirun, sementara keberangkatan mereka dilangsungkan Rabu (6/2) ini melalui kapal Pelni.

Sebagai Kamabicab Kabupaten Karimun, Nurdin Basirun menyampaikan nasehat kepada adik-adik pramuka. Ia mengatakan,  kegiatan pelayaran lingkar nusantara ini merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat dalam memupuk kecintaan terhadap dunia bahari, apalagi bisa mengelilingi nusantara.

Nurdin meminta kepada anggota Saka Bahari untuk selalu menjaga kekompakan dan menjaga nama baik Karimun dimanapun berada.

"Kepada adik-adik, saya pesankan untuk selalu menjaga kesehatan dan jangan lupa menjaga nama baik Karimun dimanapun adik-adik berada," kata Nurdin.

Danlanal Tanjungbalai Karimun Letkol Laut (P) Sawa melalui Palaksa Mayor Laut (P) Ashari Sunan Abidin mengatakan, ada beberapa rangkaian kegiatan yang dilakukan anggota Saka Bahari selama mengikuti kegiatan pelayaran lingkar nusantara II diantaranya mendapat pembekalan dari Menpora dan KPK di Jakarta, BG Migas di KRI, Walikota Tegal, Pangarmatim, Mendikbud, Menhan dan Gubernur AAL di Surabaya, Gubernur Bal.

Selain itu, peserta juga mendapat pembekalan dari Menpakeraf di Bali, Kepala Kwarnas dan temu tokoh Gubernur NTB di Buper. "Kegiatan kemudian dilanjutkan penanaman pohon di Tegal dan di Bumi Perkemahan Labuhan Haji Lombok Timur, donor darah di Lanal Tegal, kunjungan wisata ke Monjaya, Pantai Kuta dan Sanur di Bali," kata Ashari. (ham)

Karimun Goes Green!!




Cita-cita menghijaukan Karimun yang digagas Karimun Goes Green (KGG) mulai menampakkan hasil. Puluhan siswa pecinta alam (Sispala) Edelweis di SMAN 2 Karimun yang digandeng kerjasama sudah berhasil memproduksi kompos dari sampah-sampah organik yang ada di lingkungan sekolah.
“Alhamdulillah, adik-adik kita sudah berhasil memproduksi kompos dari sampah-sampah organik yang dikumpul dari lingkungan sekolah,” kata Pembina Sispala Edelweis, Shinta Nova Arpita dan Rusly Syam kepada Tribun  di sekolah tersebut, Kamis (5/4) kemarin.  
Kompos merupakan hasil fermentasi atau dekomposisi dari bahan-bahan organik seperti tanaman, hewan, atau limbah organik lainnya. Kompos yang digunakan sebagai pupuk disebut pupuk organik karena penyusunnya terdiri dari bahan-bahan organik.
 Proses pembuatan kompos oleh Sispala inilah yang dilakukan tiga hari dalam seminggu itu. Proes pembuatannya masih terbilang sederhana. Menurut Rusly, masyarakat umum pun bisa melakukannya untuk diterapkan di lingkungan atau rumah masing-masing.
 Setiap Senin, Rabu dan Sabtu sepulang sekolah, Sispala mengumpulkan sampah organik seperti sampah kertas, dahan-dahan yang ada di sekitar sekolah. Setelah terkumpul sampah dirajang kemudian dimasukan ke dalam sebuah wadah besar berbentuk tong sebagai penyimpanan.
 Proses selanjutnya bahan diolah dengan berbagai unsur seperti bahan EE4, dan dicampur air untuk pembusukan. Selama pembusukan atau fermentasi selama sekitar 3-4 minggu bahan sudah bisa diangkat untuk kemudian diatur menjadi kompos.
Dari hasil kompos yang disebut sudah berhasil ujicoba menyuburkan tanaman tersebut, kini pihak sekolah tidak perlu lagi membeli pupuk kompos untuk kebutuhan lingkungan sekolah sendiri.
Rencananya, dari hasil kompos tersebut Sispala dan Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) akan menggelar kegiatan menanam bersama dalam rangka memperingati hari bumi yang jatuh pada 22 Mei mendatang.
 Kedua pembina ekstrakuler pecinta alam yang juga guru di sekolah tersebut mengatakan kalau kegiatan membuat kompos atas bantuan KGG. Bantuan itu berupa pelatihan, alat-alat pengolahan kompos, pengadaan bibit pohon, pembuatan pondok dan sejumlah pendanaan kegiatan.
 Arys Ardyanto selaku Pelaksana Harian KGG mengatakan tujuan kegiatan KGG tersebut untuk memancing masyarakat lebih peduli terhadap lingkungannya. “Kita mulai dari sekolah, dari SMAN 1 Karimun. Ke depan kita juga menggandeng SMAN 3 Meral untuk kegiatan serupa. Mudah-mudahan tujuan kita tercapai dimulai dari sekolah,” kata Ardy.

Ujian Nasional Dan Aspek Yang Menyelimutinya

Ujian Nasional Sebagai Ajang Pengembangan Diri


Ujian Nasional biasa disingkat UN / UNAS adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan, Depdiknas di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Lebih lanjut dinyatakan bahwa evaluasi dilakukan oleh lembaga yang mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistematik untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan dan proses pemantauan evaluasi tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan.
Proses pemantauan evaluasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan pada akhirnya akan dapat membenahi mutu pendidikan. Pembenahan mutu pendidikan dimulai dengan penentuan standar.
Penentuan standar yang terus meningkat diharapkan akan mendorong peningkatan mutu pendidikan, yang dimaksud dengan penentuan standar pendidikan adalah penentuan nilai batas (cut off score). Seseorang dikatakan sudah lulus/kompeten bila telah melewati nilai batas tersebut berupa nilai batas antara peserta didik yang sudah menguasai kompetensi tertentu dengan peserta didik yang belum menguasai kompetensi tertentu. Bila itu terjadi pada ujian nasional atau
sekolah maka nilai batas berfungsi untuk memisahkan antara peserta didik yang lulus dan tidak lulus disebut batas kelulusan, kegiatan penentuan batas kelulusan disebut standard setting.
Manfaat pengaturan standar ujian akhir:

  • Adanya batas kelulusan setiap mata pelajaran sesuai dengan tuntutan kompetensi minimum.
  • Adanya standar yang sama untuk setiap mata pelajaran sebagai standard minimum pencapaian kompetensi.
Menurut mantan Menkominfo itu, sifat ujian nasional itu bisa menjamin pelaksanaan unas bisa berfungsi sebagai pemetaan pendidikan. Dia mengatakan jika ujian nasional itu dihapus lalu menggunakan ujian-ujian per daerah, maka fungsi pemetaan kualitas pendidikan secara nasional tidak bisa dijalankan. Dia tetap berpendapat bahwa untuk mengukur kualitas pendidikan secara nasional, wajib menggunakan ujian yang dilaksanakan secara nasional juga.

Nuh juga menuturkan bahwa Kemdikbud bakal memperbaiki pembukuan rekapitulasi hasil nilai UN murni. Rekapitusi nilai unas murni itu akan disusun sampai tingkat unit pendidikan terkecil, yakni sekolah. Dia mengatakan mulai 2014 nanti akan diketahui kemampuan seluruh sekolah terhadap kompetensi-kompetensi yang diujikan dalam unas.

"Jadi tidak hanya ketahuan sampai provinsi hingga kabupaten dan kota saja. Tetapi bisa tahu sampai kecamatan dan sekolah ini lemah di kompetensi apa atau bagus dikompetensi apa," papar dia.

Melalui "rapor" pemetaan tersebut, Nuh mengatakan pemerintah bisa melakukan intervensi kepada sekolah secara tepat. Beliau menganalogikan bahwa rapor tersebut sama dengan hasil check up medis. 

Warna - Warni Kehidupan

                            Warna-Warni Kehidupan Antara Kebahagiaan dan Kesedihan


Akhirnya jadi juga aku menulis di blogku. Ini adalah tulisan pertamaku yang aku simpan diblog ini, so harap maklum kalau tulisannya tidak sebagus tulisan para penulis lainnya. Sebenarnya aku bukan penulis atau orang yang pandai menulis, aku hanya mencoba menuliskan apa yang ingin aku tulis, nah lho bingung kan, ya udah gak usah dipikirin. Sekarang kita kembali ke topik kita.
Warna – warni kehidupan, ya setiap kita yang menjalani hidup di dunia ini pasti penuh dengan warna, bukan warna merah, kuning ataupun hijau seperti warna pelangi, tetapi warna dalam arti penuh dengan sesuatu yang berbeda dan bervariatif antara hidup yang kita alami dengan hidup yang orang lain alami, juga berbagai hal yang sering terjadi selama kita menjalani hidup.
Ada dua hal di dunia ini yang menurutku paling menarik untuk kita ceritakan, yaitu kebahagiaan dan kesedihan, keduanya memang sangat bertolak belakang tetapi keduanya juga berjalan bersama mewarnai kehidupan kita. Setiap kita pasti pernah mengalami keduanya baik kebahagiaan juga kesedihan. Tetapi kebanyakan atau pasti, kita hanya ingin mengalami kebahagiaannya saja dalam hidup kita, tetapi bagaimana jika kita hanya mengalami kebahagiaannya saja tanpa ada kesedihan yang mengikuti dibelakangnya? Pasti kehidupan kita tidak akan berwarna dan menarik untuk kita jalani, namun bagaimana jika kita hanya mengalami kesedihan tanpa ada kebahagiaan yang menemani hidup kita, tentu tidak akan ada orang yang mau menjalani kehidupan seperti demikian.
Maka dari itu Tuhan sangat adil, Dia menciptakan kebahagiaan juga kesedihan. Sama seperti dia menciptakan manusia laki – laki dia juga menciptakan manusia wanita sebagai pendampingnya, hingga saat ini laki – laki tidak akan bisa berdiri tanpa wanita dibelakangnya. Sama seperti kebahagiaan dan kesedihan. Dan satu hal yang perlu kita ketahui bahwa di dunia ini porsi antara kebahagiaan dan kesedihan itu sama atau seimbang, meskipun tidak sedikit dari kita beranggapan bahwa kesedihan itu lebih banyak daripada kebahagiaan, begitu juga sebaliknya. Akupun pernah berpendapat demikian, karena jujur saja pengalamanku selama menjalani kehidupan memang lebih banyak kesedihannya ketimbang kebahagiaannya. Namun setelah aku belajar akhirnya aku bisa melihat kebahagiaan yang luar biasa dalam kehidupan dari sisi yang berbeda sehingga aku bisa yakin dan percaya bahwa antara kebahagiaan dan kesedihan itu seimbang. Bukan hanya aku, banyak orang yang mengerti akan hal ini, tetapi banyak juga orang yang belum mengerti. Maka dari itu aku menulis ini dengan harapan agar semua orang bisa mengerti.
Warna – warni kehidupan juga bisa kita lihat dari mereka – mereka yang kaya, yang setiap hari bisa makan enak tanpa mendapat kesulitan untuk bisa menjalani hidup. Juga mereka – mereka yang hidup di jalan, yang tidak mempunyai keluarga dan sulit untuk bisa makan. Beberapa dari kita pasti beranggapan bahwa Kebahagiaan sudah dimiliki oleh mereka yang kaya dan kesedihan menjadi sahabat buat mereka yang miskin. Anggapan tersebut memang benar, tetapi bisa menjadi salah besar jika kita berkata Pasti. Karena pada kenyataannya cukup banyak mereka yang kaya dan kelihatan tidak mempunyai beban dalam hidupnya namun selalu mendapat kesedihan, sedangkan mereka yang miskin justru memiliki sesuatu yang sangat berharga untuk hidup mereka yaitu kebahagiaan.
Apa yang salah hingga hal demikian bisa terjadi? Yang salah adalah pola pikir kita dan cara kita dalam menghadapi kebahagiaan juga kesedihan. Setiap kita pasti mempunyai cara yang berbeda dalam menghadapi warna – warni kehidupan seperti demikian, namun apakah cara yang kita ambil itu selalu benar? Jawabannya Tidak.
Untuk menghadapi sebuah kebahagiaan mungkin terdengar sangat mudah, dan pandangan seperti inilah yang kadangkala membuat kebahagiaan kita menjadi tidak sempurna, karena kebahagiaan yang sesungguhnya adalah orang lain dapat menikmati kebahagiaan kita, itulah kebahagiaan. Lalu bagaimana buat mereka yang sudah mendapatkan kebahagiaan yang melimpah? Bagikanlah kebahagiaan itu untuk mereka yang memerlukannya, karena tidak mungkin selamanya kebahagiaan menjadi sahabat kita, sehingga ketika kita mendapat kesedihan, orang yang telah kita berikan kebahagiaan dapat mengajarkan kita apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi kesedihan itu.
Dan untuk menghadapi kesedihan, inilah ujiannya, seringkali kita terlalu lama larut dalam kesedihan hingga tidak bisa melihat sedikitpun kebahagiaan yang sebenarnya ada disekitar kita. Kita seringkali berpikir bahwa kesedihan kita lebih banyak dibandingkan kebahagiaan, seperti yang aku alami sebelum aku mengerti akan hal ini. padahal sebenarnya kita masih terlalu cepat untuk mengatakan hal demikian. Hal yang tidak kita sadari adalah, sebenarnya hal seperti itu sangat baik untuk kelanjutan hidup kita. Lho maksudnya apa? Aku pernah membaca sebuah kalimat yang tertulis demikian pada sebuah buku “ Ujian karakter yang sejati bukanlah berapa banyak yang kita ketahui, melainkan berapa banyak yang bisa kita lakukan ketika kita tidak tahu harus melakukan apa “. Ketika kesedihan datang kita merasa itu adalah pukulan yang sangat berat dan membuat kita tidak tahu harus melakukan apa, nah disitulah sebenarnya tujuan Tuhan memberikan kita kesedihan, agar kita dapat menjadi pribadi yang kuat dan tidak mudah menyerah. Dan modal itulah yang dapat membuat kita bisa mendapatkan kebahagiaan yang kekal. Aku sangat kagum buat mereka yang hidup di jalan dan tidak mempunyai keluarga justru bisa menjalani hidup dengan penuh kebahagiaan, mungkin karena mereka bisa berpikir positif dan bisa mengambil pelajaran dari apa yang mereka alami sebelumnya.
Berpikirlah bahwa sebenarnya masih jauh lebih banyak orang yang lebih menyedihkan hidupnya dari kita, buktinya sekarang anda sedang berhadapan dengan sebuah komputer dengan koneksi internet baik itu di rumah maupun diwarnet, dan ketahuilah diluar sana banyak sekali orang yang tidak bisa berinternetan karena keterbatasan uang juga pengetahuan. untuk kita yang sedang bahagia sering – seringlah kita melihat kehidupan orang yang jauh lebih menyedihkan dari kita, bukan untuk menenggakkan kepala tapi untuk menundukan kepala, belajarlah dari mereka, bagaimana cara mereka menghadapi kesedihan yang cukup berat, lalu untuk kita yang sedang sedih, berhentilah mengeluh dan berkata “ Aku lelah menjalani kehidupan seperti ini.. “.
Warna – warni kehidupan antara kebahagiaan dan kesedihan memang hal yang selalu melekat dalam kehidupan kita, dan bersyukurlah akan adanya itu. Karena apapun yang kita alami baik itu kebahagiaan maupun kesedihan, itu dapat menjadikan kita manusia yang benar – benar telah menjalani kehidupan yang sesungguhnya..

Improvisasi Dalam Kekeluargaan , Bagaikan Memorandum Dalam Estetika Kehidupan

                                 Improvisasi Kehidupan


Sebuah artikulasi daya gerak daya rasa , guna melahirkan dinamika bagi terciptanya sebuah gagasan beserta segala kemungkinan-kemungkinan barunya. Improvisasi adalah cerminan dari rasa sensitivitas seorang manusia untuk mampu mendayagunakan serta me-maintainance dengan baik ‘aksi dan reaksi’ dalam tubuhnya sendiri .

Improvisasi akan berkembang dengan baik bila faktor kualitas kemampuan manusianya sudah mencukupi . Dibutuhkan sebuah kerangka yang kokoh dan terkonsep dengan baik agar improvisasi bisa bergerak lincah leluasa yang akhirnya dapat menemukan dan mengisi ruang-ruang yang tersedia .

suasana persaudaraan dan kebersamaan antar semua orang walaupun mereka berbeda secara suku, agama, ras, dan golongan. Kerukunan juga bisa bermakna suatu proses untuk menjadi rukun karena sebelumnya ada ketidakkerukunan serta kemampuan dan kemauan untuk hidup berdampingan dan bersama dengan damai serta tenteram. (berhubungan dengan Pancasila sila 1 yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa)
Langkah-langkah untuk mencapai kerukunan seperti itu, memerlukan proses waktu serta dialog, saling terbuka, menerima dan menghargai sesama, serta cinta-kasih.
Tidak tidak bisa dibantah bahwa, pada akhir-akhir ini, ketidakkerukunan antar dan antara umat beragama (yang terpicu karena bangkitnya fanatisme keagamaan) menghasilkan berbagai ketidakharmonisan di tengah-tengah hidup dan kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Oleh sebab itu, perlu orang-orang yang menunjukkan diri sebagai manusia beriman (dan beragama) dengan taat, namun berwawasan terbuka, toleran, rukun dengan mereka yang berbeda agama. Disinilah letak salah satu peran umat beragama dalam rangka hubungan antar umat beragama, yaitu mampu beriman dengan setia dan sungguh-sungguh, sekaligus tidak menunjukkan fanatik agama dan fanatisme keagamaan.
Di balik aspek perkembangan agama-agama, ada hal yang penting pada agama yang tak berubah, yaitu  pengakuan iman. Pengakuan iman merupakan sesuatu khas, dan mungkin tidak bisa dijelaskan secara logika, karena menyangkut iman atau percaya kepada sesuatu di luar jangkauan kemampuan nalar manusia. Dan seringkali pengakuan iman  tersebut menjadikan umat agama-agama melakukan pembedaan satu sama lain. Dari pembedaan, karena berbagai sebab, bisa berkembang menjadi pemisahan, salah pengertian, beda persepsi, dan lain sebagainya, kemudian berujung pada konflik. Di samping itu, hal-hal lain seperti pembangunan tempat ibadah, ikon-ikon atau lambang keagamaan, cara dan suasana penyembahan atau ibadah, termasuk di dalamnya perayaan keagamaan, seringkali menjadi faktor ketidaknyamanan pada hubungan antar umat beragama.
Jika semua bentuk pembedaan serta ketidaknyamanan itu dipelihara dan dibiarkan oleh masing-masing tokoh dan umat beragama, maka akan merusak hubungan antar manusia, kemudian merasuk ke berbagai aspek hidup dan kehidupan. Misalnya, masyarakat mudah terjerumus ke dalam pertikaian berdasarkan agama (di samping perbedaan suku, ras dan golongan).
Untuk mencegah semuanya itu, salah satu langkah yang penting dan harus terjadi adalah kerukunan umat beragama. Suatu bentuk kegiatan yang harus dilakukan oleh semua pemimpin dan umat beragama.
Di samping itu, harus terjadi kerukunan intern umat beragama. ( berhubungan dengan Pancasila Sila 3 yaitu Persatuan Indonesia ) . Hubungan tak harmonis intern umat beragama pun bisa merusak atau berdampak masyarakat luas yang berbeda agama. Biasanya perbedaan tafsiran terhadap teks kitab suci dan pemahaman teologis dalam agama-agama memunculkan konflik serta perpecahan pada umat seagama.
Konflik dan perpecahan yang melebar, bisa mengakibatkan rusaknya tatanan hubungan baik antar manusia, bahkan mengganggu hidup dan kehidupan masyarakat luas. Kerukunan dapat dilakukan dengan cara tidak mengganggu ketertiban umum; tidak memaksa seseorang pindah agama; tidak menyinggung perasaan keagamaan atau ajaran agama dan iman orang yang berbeda agama; dan lain-lain. Jika kita bisa menciptakan kerukunan seperti itu bangsa ini akan menjadi kesatuan yang utuh dan bisa mentoleransi akan perbedaan, seperti halnya semboyan kita yaitu Bhineka Tunggal Ika.
Kerukunan antara umat beragama dan kerukunan intern umat seagama harus juga seiring dengan kerukunan umat beragama dengan pemerintah (berhubungan dengan Pancasila Sila 5 yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia). Pemerintah adalah lembaga yang berfungsi memberlakukan kebaikan TUHAN kepada manusia; pemelihara ketertiban, keamanan, keadilan, dan kesejahteraan masyarakat. Namun, dalam kenyataan kesehariannya, seringkali terlihat bahwa, pemerintah dengan politik akomodasinya, bukan bertindak sebagai fasilitator kerukunan umat beragama, tetapi membela salah satu agama. Oleh karena itu, pemerintah harus bisa bersikap adil agar dapat terciptanya kedamaian bagi bangsa ini, sehingga sesuai dengan amanat dari Pancasila.


Dunia Komputer Dan Peranannya Dalam Pendidikan

         KOMPUTER : BINOMINAL ALKULTURASI PEHITUNGAN MASA KINI




Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.
Dalam arti seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti "komputer" adalah "yang mengolah informasi" atau "sistem pengolah informasi." Selama bertahun-tahun sudah ada beberapa arti yang berbeda dalam kata "komputer", dan beberapa kata yang berbeda tersebut sekarang disebut disebut sebagai komputer.
Kata computer secara umum pernah dipergunakan untuk mendefiniskan orang yang melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa mesin pembantu. Menurut Barnhart Concise Dictionary of Etymology, kata tersebut digunakan dalam bahasa Inggris pada tahun 1646 sebagai kata untuk "orang yang menghitung" kemudian menjelang 1897 juga digunakan sebagai "alat hitung mekanis". Selama Perang Dunia II kata tersebut menunjuk kepada para pekerja wanita Amerika Serikat dan Inggris yang pekerjaannya menghitung jalan artileri perang dengan mesin hitung.
Charles Babbage mendesain salah satu mesin hitung pertama yang disebut mesin analitikal. Selain itu, berbagai alat mesin sederhana seperti slide rule juga sudah dapat dikatakan sebagai komputer.

 Dahulu kala di zaman yang kata orang serba susah, di zaman yang katanya orang makan pelepah daun pisang dan sebagainya, pendidikan merupakan hal yang penting di kalangan kaum pemuda saat itu. Tengok saja Sukarno, Hatta, Sutomo, dan yang lainnya. Ditengah zaman yang carut-marut dalam arti sebenarnya, mereka-mereka masih memikirkan pendidikan. Tanpa buku yang layak untuk belajar, (kalaupun ada hanyalah “sabak”). Tanpa ada kesempatan yang luas untuk saling berbagi dan berdiskusi tentang suatu topik. Kesempatan bangsa ini sangat terbatas untuk belajar. Hanya orang-orang tertentu yang diperbolehkan Belanda untuk sekolah. Itupun hanya tingkat rendah. Selebihnya jika ada beberapa pemuda zaman dulu yang belajar hingga tingkat tinggi adalah hasil dari perjuangan mereka yang sangat gigih.

Bila malam, mereka tentu tidak bisa belajar. Tahu sendirilah bagaimana PLN saja saat itu belum lahir. Belum lagi bila ada pergolakan yang terjadi. Maklum saja, zaman perang memang tidak bisa diprediksi dengan baik. Maksud hati ingin belajar, eh keadaan keamanan sedang gawat. Jadi, ya tahu sendirilah bahwa selain waktu yang sangat terbatas untuk belajar, kesempatan untuk semakin mengembangkan diri juga tidak ada. Mereka memang nyaris tidak pernah tersentuh oleh teknologi.

Namun jika kita mau terus menelusuri pejuang-pejuang kita, ada hal yang semestinya bisa kita ambil untuk kita jadikan pelajaran. Tengok saja pendahulu-pendahulu kita. Mereka tidak kalah cerdasnya dengan kita. Bahkan mereka dengan segala keterbatasan mereka bisa melampaui paradigma pemuda sekarang yang mungkin terlalu dimanja oleh teknologi. Mampu menembus level dunia internasional. Tengok saja Bung Karno yang pidato di PBB dengan gagahnya. Atau utusan-utusan dari Indonesia yang konferensi di Den Haag Belanda. Sungguh suatu prestasi yang sangat bagus.

Dalam dunia pendidikan kita di masa kini, teknologi membawa dampak yang sangat kuat. Nyaris semua bidang pendidikan masa kini sudah tersentuh oleh teknologi. Mulai dari yang paling sederhana sekalipun sudah tersentuh oleh teknologi. Contohnya adalah adanya sebuah web site ataupun web log yang mengusung tema pendidikan dengan segala pernak-perniknya. Semua hal yang bersifat pendidikan diulas dan dibahas habis sampai ke akarnya.

Contoh dari web site yang mengusung tema pendidikan misalnya http://www.e-smartschool.com/,  http://www.e-dukasi.net, dan lain-lain. Web-web tersebut konsisten mengusung pendidikan sebagai temanya. Apapun alasan dibalik realita tersebut tidaklah jadi soal. Yang paling utama dari semua itu adalah bahwa pendidikan yang notabene hal membosankan bagi kebanyakan orang, ternyata masih mendapatkan tempat.

Namun peranan teknologi di zaman kini belumlah bisa dimaksimalkan oleh pemuda kita. Sebagai bukti, tengok prestasi kaum pendahulu kita dengan segala keterbatasannya. Bandingkan dengan semakin manjanya pemuda kita dengan teknologi tetapi kurang prestasi. Bukan maksud untuk mengecilkan peranan pemuda masa kini, tetapi paling tidak semoga tulisan ini mampu membangkitkan semangat pendidikan di era teknologi.